Image dari Techno.id
Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah artikel kita pernah membahas tentang strategi bisnis yang dinamakan dengan pivot. Pivot bisnis secara sederhana bisa diartikan pengubahan strategi atau konsep dari sebuah bisnis dengan beberapa alasan tertentu. Adanya pivot sendiri ditujukan untuk mengubah jalur fokus sebuah bisnis, pada ranah lain yang dirasa lebih potensial.
Dan sebagai contohnya, belum lama ini ada sebuah #startup lokal yang melakukan pivot bisnis yakni Sikumis.com. Sebelumnya Sikumis.com lebih dikenal sebagai ecommerce untuk berbagai produk industri yang meliputi pertanian, peternakan hingga perikanan. Mengusung konsep business to business (B2B), Sikumis.com menjalankan layanannya selama beberapa tahun berselang.
Dan kini setelah 6 tahun menggeluti bidang ini, akhirnya pihak pengembang dari startup SiKumis menjalankan langkah besar dengan melakukan pivot bisnis. Dari yang dulunya mengusung konsep#ecommerce, kini Sikumis.com berubah menjadi layanan platform online yang bertujuan tidak hanya menjadi marketplace industri agrikultur namun juga jembatan pemersatu para pelaku usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan serta UKM agri bisnis.
Mengusung Misi #GerakanPetaniModern
Dalam rilis presnya beberapa waktu lalu, pengembang dari startup Sikumis.com menyatakan bahwa saat ini SiKumis telah gencar menyuarakan aksi #GerakanPetaniModern yang merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran petani di Indonesia tentang besarnya potensi pemanfaatan teknologi.
Dari situ secara umum yang ingin diraih oleh platform online Sikumis antara lain memberikan tambahan wawasan utamanya di bidang teknologi seperti pemanfaatan internet dan juga pemasaran online untuk beragam produk agri bisnis. Beberapa strategi menarik yang diusung dalam gerakan tersebut antara lain terciptanya pengusaha agribisnis hingga mencapai 1,5% total penduduk Indonesia, mendorong pelaku usaha agribisnis untuk bisa memaksimalkan pemasaran produk berbasis digital, lalu juga berupaya terciptanya transparansi harga serta stabilitas semua komoditas agribisnis.
Langkah Nyata Menuju Transparansi Harga Komoditas
Menyoroti tentang poin ketiga yang disebutkan sebelumnya, saat ini permasalahan yang mendera sektor industri agri bisnis di Indonesia yakni tingginya harga komoditas yang nyatanya tetap merugikan semua pihak. Jika ditelisik lebih lanjut, dari hasil penelitian pihak Sikumis.com masalah ini dimulai karena lebarnya rantai pasokan dari berbagai komoditas agribisnis lokal. Dalam riset tersebut disebutkan bahwa saat ini ada 4 hingga 6 tingkatan rantai pasokan yang tentunya semakin membuat harga komoditas melambung.
Dari setiap tingkatan tersebut, margin keuntungan yang diambil sangatlah beragam dan secara keseluruhan terbilang besar jika dibanding keuntungan yang didapat oleh para petani, peternak atau nelayan yang hanya sebesar 12%. Dari tahapan rantai distribusi tersebut, dampaknya harga akhir yang didapatkan oleh konsumen menjadi semakin mahal. Di lain sisi, kesejahteraan para pelaku utama industri agribisnis tak juga dapat terkatrol naik.
SiKumis melihat bahwa tidak adanya transparansi harga merupakan penyebab utama adanya kesenjangan harga mulai dari penghasil komoditas sampai ke tangan konsumen. Terlebih lagi para penghasil komoditas seperti petani, peternak dan juga nelayan, saat ini juga masih minim mendapatkan pengetahuan terkait pemanfaatan teknologi. Inilah yang menyebabkan mereka juga sulit untuk memantau secara real time kondisi harga di pasaran.
Solusi yang Ditawarkan Sikumis.com
Merujuk dari permasalahan tersebut, seperti yang juga telah dipaparkan sebelumnya, Sikumis.com berupaya menjadi platform online yang dapat memfasilitasi para pelaku industri agri bisnis untuk semakin melek IT dan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dari beragam layanan yang nantinya bisa dinikmati oleh pengguna Sikumis.com, beberapa yang menjadi senjata andalan startup tersebut antara lain adanya kios online untuk para petani, peternak, nelayan atau UKM industri agri, yang bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produknya secara langsung pada jutaan pengguna internet. Kemudian ada juga fitur barometer harga yang berisi update harga komoditas lokal di berbagai daerah secara real time. Semuanya dirangkum menjadi layanan online yang dapat diakses melalui website ataupun aplikasi mobile.
Dengan adanya layanan tersebut nampaknya startup yang satu ini sangat layak untuk terus mendapatkan dukungan dari kita semua. Utamanya para pelaku agribisnis, sangat disarankan untuk segera bergabung menjadi bagian dari #gerakanpetanimodern.