KRISIS EKONOMI KARPET MERAH BAGI UMKM
Apa yang sedang terjadi hari ini?
1) Kalau anda saat ini merasa terganggu bisnisnya, itu bukan hanya dialami di Indonesia saja tetapi juga dialami oleh banyak pengusaha di seluruh dunia, khususnya terkait covid-19.
2) Kita sudah mau masuk bulan ke 4 wabah covid-19. Kalau kita hari ini (seolah) baru merasakan dampak yang terjadi, diluar negeri sudah duluan karena _awareness_ mereka duluan. Bahkan Indonesia dinilai lambat dalam menyikapi dan beberapa negara menganggap kita sebagai penyebar sehingga beberapa negara melarang kedatangan dari Indonesia.
3) Dari 90 triliun dollar, selama 3 bulan terakhir dunia telah kehilangan hampir 5 triliun dollar atau mencapai 90.000 triliun rupiah. Jadi kehilangannya banyak sekali.
4) Kehilangan 90.000 triliun PDB dunia itu tunjukkan oleh perusahaan-perusahaan, termasuk kita yang dulunya berproduksi jadi tidak berproduksi, yang tadinya menghasilkan sesuatu menjadi tidak menghasilkan sesuatu. Memang terganggu semua.
5) Apple sendiri kehilangan 1 milyar dollar perhari. Industri penerbangan asia, yang nilai transaksi 130-an milyar dollar hari ini tidak bergaerak. Belum lagi berbicara hotel, restoran, dsb.
6) Begitu gajian, akhir bulan akan banyak yang mulai terasa, bahwa kita sudah hidup di jaman berbeda, kita hidup dialam krisis, cuma ada yang menyadari lebih awal adan ada yang baru terkaget-kaget (melihat keadaan).
7) Persoalan utama krisis adalah uang yang tidak berputar, artinya tidak masuk ke kita. Sementara dalam kehidupan pengeluaran itu hampir pasti, pemasukan yang hari ini enggak pasti.
a) Hari ini (disaat-saat krisis) fokus utama kita adalah bagaimana bisa selamat, bisa bertahan hidup, bisa tahan napas. Kita tidak sedang bicara bagaimana menumbuhkan perusahaan.
b) Kita tidak lagi bicarakan (bagaimana cara) menumbuhkan perusahaan. Itu secara umum karena ada case pengecualian, tetapi secra umum yang harus dipikirkan adalah bagaimana melewati ini dengan selamat.
c) Ibarat naik pesawat, saat ini kita sedang dalam konsisi turbulensi, dimana pesawat teguncang, kita harus gunakan seat belt, harus cari-cari masker penapasan, bahkan kita diminta untuk menyelamatkan diri sendiri dulu baru anak kita dan orang lain. Bukan saatnya tanya mana makan siangnya, atau mau ketoilet, bsb.
d) Demikian juga didalam dunia bisnis artinya hari ini kita (tidak sedang) berbicara tentang bagaimana penjualan, bagaimana profit, tetapi ada cash atau tidak. Cash harus di awet-awet. Kalau masih ada peluang melakukan cash out maka segara lakukan.
Apa yang harus kita lakukan?
8) Cost reduction. Kalau berbicara tantangan dalam bisnis sehari-hari, dalam keadaan normal kita bicara mencari sebanyaknya cash masuk dan mengendalikan uang keluar. Dalam konteks krisis prioritas pertama yang harus dilakukan adalah cost reduction. Apa saja contohnya? Sebagai berikut:
a) Hilangkan atau tekan biaya atau pengendalian cost. Uang keluar itu harus seketat mungkin. Ada atau tidak ada uang, cost (tetap) berjalan. Itulah Cost reduction.
b) Karyawan, (kondisi) begini saatnya kita ajak berbicara, tidak bisa hanya menunggu. Bulan depan (kira-kira) juga masih sama seperti sekarang bagaimana konsepnya, apakah kerja dari rumah atau bagaimana. Hal itu harus difikirkan benar, kalau tidak akan jadi persoalan di kemudian hari.
c) Restrukturisasi Hutang. Tidak ada salahnya justru dari sekarang kita mulai bicara restrukturisasi. Saat kita dalam keadaan lancar enak bicaranya, mereka juga paham, ada edaran dari OJK untuk memberikan relaksasi. Nah ini harus cepat dibicarakan, kalau tidak diurus akan jadi persoalan. Suatu saat keadan sudah baik lagi, hubungan kita bank, dengan yang ngutangin kita (bisa) tidak baik lagi.
d) Negosiasi terms. Bagi yang masih bisa jalan (supplier) bisa ngorbol bagaimana biar sama-sama bisa hidup (saat krisis ini). Misal jika sebelumnya bayar harus cash, bisa enggak disaat begini bayarnya bisa tempo atau progress 20 %, dsb sementara supplier-supplier itu juga butuh cash kalau inventorinya mandeg juga biungung jadi tidak ada salahnya dibicarakan.
e) Inisiasi transaksi non cash. Dalam dunia usaha biasa kita itu transkasi barter misalnya, mungkin hari ini harus kita galakkan. Kita cari supplier yang butuh produk kita kita bisa tukeran. Disitu ada konservasi cash.
f) Simplicity gaya hidup.
9) Mitigasi Resiko. Ketika krisis ekonomi berlanjut, terutama bagi orang-orang yang kewajibanya terikat dengan dollar, ini harus ekstra hati-hati. Maka yang kedua ini saya sebut adalah mitigasi risiko. Kita harus lihat adakah kemungkinan risiko-risiko yang nanti akan kita tanggung dengan adanya krisis ini.
a) Bagi yang memiliki hutang dollar segara di tangani sebelum itu semakin jauh. Segera swap utang dollar ke rupiah. Dollar kalau sudah naik sedemikian rupa suruh duduk kembali susah sekali, pengalaman kita begitu kecuali zaman presiden Habibie yang punya suatu langkah yang demikian solid sehingga menurunkan dollar luar biasa. Tetapi pengalam kesini tidak pernah, apalagi defisit perdagangan makin lebar, menkeu juga bilang dollar bisa sampai dua puluh ribu.
b) Risiko (ledakan beban pada) transaksi berjalan. Travel umroh misalnya, jika tidak segera dimitigasi akan jadi persoalan besar dikemudian hari. Misal, dulu terima 25jt (dari jemaah yang belum kita berangkatkan), bisa-bisa jadi 50jt per orang waktu memberangkatkan. Segera bikin surat pernyataan hutang kepada para jamaa dengan krus tertentu. Jama’ah tenang karena ada pernyataam hutang namun pengusahanya terhindar dari kewajiban yang nantinya dibayar dalam kurs dollar yang akan berat sekali. harus dipikiirkan.
c) Risiko proyek, tidak harus dollar. Misal sedang investasi untuk bangun hotel, kita harus hitung lagi. Dulu 1998 banyak ada yang di tunda. Bukan juga bablas tidak jadi bisnis di situ tetapi di tangani sehingga tidak menjadi persoalan makin berat.
10) Saat krisis bukan tidak ada uang tetapi uang itu tidak berputar/berhenti.
11) Mengapa langkah pertama adalah cost reduction? Asalan pertama, bahwa didalam hidup, didalam bisnis yang namanya pendapatan, sales dan profit itu tidak pasti tetapi cost itu pasti terjadi makanya ada yang disebut fixed cost. Tidak peduli berapapun sales anda fixed cost pasti keluar. Missal gaji karyawan, biaya listrik, kalau di rumah ya biaya makan. Jadi alasan pertama adalah karena cost lebih pasti keluarnya.
12) Dalam kehidupan pribadi, fixed cost sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Kalau gaya hidupnya mewah, pasti fixed cost nya tinggi.
13) Diantara semua aspek seperti sales, profit dan cost yang paling bisa dikontol adalah cost. Jangankan dalam kondisi krisis, dalam kondisi normalpun sales bisa turun. Ada customer susah berimbas pada sales kita. Tetapi cost kita yang menentukan. Jadi alasan kedua adalah bahwa cost itu lebih bisa kita control atau dalam genggaman kita sendiri.
14) Attract Cash. Selanjutnya adalah saatnya kita fikirkan apa yang bisa dilakukan untuk meng-attract cash. Seperti supplier mas hidayat yang dengan berbagai cara melakukan agar inventorinya bisa di cairkan jadi cash. Pekan lalu kita juga bahas tentang ciputra dalam meng-attract cash pada saat krisis dan menekan biaya. Itulah konsep utuh tentang konservasi cash. Seperti membuat bendungan meski air masuknya kecil tetapi kalau keluarnya lebih kecil dari yang masuk insyaAllah benduagn (akan) penuh juga, paling tidak saat musim kering kita masih bisa hidup.
15) Disaat begini bolehkan kita banting setir ke bisnis lain yang low hanging fruits? Jangankan saat krisis di hari biasapun tetap dianjurkan. Yang dimaksud Low hanging fruits itu seperti buah yang menggantungnya rendah, tinggal petik. Pembicaraan kita itu membahas tentang bagaimana menyelematkan bisnis yang selama ini kita bangun, yang mejadi core kompetensi kita. Saya ingin mengingatkan bahwa krisis ini akan berlalu. Yang saya khawatirkan Anda tidak bisa melihat diri sendiri sehingga ketika melihat begitu gelap anda berifikir bisnis anda tidak lagi prospektif.
16) Krisis bisa menjadi pengalaman bagi anda dan orang-orang sekitar anda. Bahwa di dalam krisis juga selalu menyimpan peluang. Bagi teman-teman yang lagi slow down bisnisnya diluaran sana banyak pintu yang terbuka. Ada gelombang kekosongan produk, ada industry-industri tertentu yang justru bertumbuh luar biasa. Saya harap anda mampu menemukan untuk anda sendiri, kemudian terjadi cross potensial dengan kader IIBF yang lain.
17) Menjawab pertanyaan pengusaha travel yang bertanya bahwa dulu dia menerima pembayaran disaat kurs dollar 14rb, sekarang sudah 16rb, surat pengakuan utang tadi bagaimana teknisnya? Kalau anda tidak buat surat pengakuan hutang maka persepsi jama’ah adalah hutang memberangkatkan dan memang begitu juga bisa terjadi. Tetapi disana ada sebuah risiko yang tidak bisa anda tanggung yaitu force major, keadaan yang memaksa atau keadaan darurat. Bukan karena salah siapapun. Nah, disitu kita perlu perjelas apalagi dengan jama’ah, apa yang anda terima itu yang anda akui sebagai hutang.
18) Apakah orang pasti mau? Belum tentu tetapi peluang mau nya lebih besar kalau dilakukan sekarang dari pada nanti. Kalau anda diamkan dan baru anda buka setelah musim umroh datang dan jamaah menanyakan jadwal keberangkatan maka persoalan akan semakin serius. Akan sangat sulit berbicara ketika segala sesuatu sudah terlanjur kelewat semua. Maka surat pengakuan hutang itu prioritas utama untuk menghindari risiko yang tidak perlu. Itulah mitigasi risiko.
19) Apapun sector industrinya, rumusnya sama yaitu Cost reduction, risk mitigation, dan attract cash. Anda yang bisa mengukur berapa kebutuhan cash anda dalam menghadapi situasi seperti ini. Kalau yang ada adalah inventori yang banyak tetapi cash tidak ada selain cost reduction, risk mitigation maka yang harus anda fikirkan adalah _how to attract cash_ untuk hidup.
20) Mengapa tahun 1998 banyak perusahaan di jual, karena mereka belain cash, punya 2-3 perusahaan di lepas satu tidak masalah yang penting ada cash. Kalu anda hanya punya inventory ya mainkan. *Attract cash* itu Deal making dan itu tidak ada batasnya, itu adalah kreatifitas. Bahkan ketika anda tidak punya apapun hanya punya informasi dan konsep pun bisa menghasilkan sesuatu. Duit itu banyak, menunggu deal yang bagus. Anda harus guna kan nalar, intuisi anda sendiri, namanya juga krisis.
21) Adakah peluang disaat krisis? Sebetulnya sentral pembahasan kita hari ini itu, peluang diasaat krisis. Krisis itu given. Sesuatu yang memanng adanya begitu. Yang harus kita lakukan saat ini adalah menghidupkan kesadaran.
22) Banyak teman-teman itu yang masih berfikir begini, pertama, bahwa keadaan saat ini masih biasa-biasa saja, ini menjadi persoalan tersendiri sikap seperti ni. Kedua, tahu ada krisis tetapi bertindak seperti keadaan biasa, itu juga menjadi persoalan sendiri. Sedangkan didalam krisis kita harus sadar sepenuhnya. Bahwa dunia lagi berubah, tatanan lagi berubah, ada suatu pendekatan yang dulu bisa dilakakukan jadi tidak bisa dilakukan.
23) Krisis sehubungan dengan covid-19 tidak akan lama, tetapi dampak krisis yang disulut ini yang akan lama. Fundamental ekonomi Indonesia tidak bagus. Krisis global juga mengarah terjadi, di sulut covid-19 salah satunya. Tatanan sedang berubah. Allah sedang menata ulang yang besar-besar. Mudah-mudahan yang gede-gede selanjutnya itu kalian, itu yang saya ingin ingatkan.
24) Kalau menkeu bilang 1998 UMKM bisa berjaya, tetapi yang sekarang tidak. Saya bilang tidak, UMKM hari ini itu sedang hibernate tetapi korporasi akan hancur-hancuran. Kalau terus begini lewat 6 bulan kedepan akan ada unicorn yang babak belur. Mereka tidak sehebat kalian (UMKM), mereka tidak mencipatakan duit, merek hanya menciptakan fake economy, ekonomi palsu. Dalam bisnis itu ketika Cuma bakar duit, duit dari investor, anda tikda akan bertahan apalgi isaat krisis seperti ini, siapa investor yang mau bakar duit. Ini kesempatan kalian.
25) Dimana melihat peluang-peluang itu? banyak, harus buka mata, buka teling, harus digerakkan langkah kita. Paling gampang tentang kebutuhan sehari-hari, masak asing semua. Saat asing yang besar-besar kesulitan, ini bisa menjadi gerakan yang luar biasa. Anda penuhi, masak pasta gigi pakai pasta. Air minum Asing. Kosmetik. Ini kesempatan kalian.
26) Hari ini kita berbicara keadaan itu untuk (membangun) kesadaran bahwa dunia sedang berubah, demikian keadaanya. Namun pokok pembahasan kita sebenarnya adalah winning the crisis. Karena krisis tidak semata-mata mengatarkan kesulitan tetapi krisis juga memaksa kita untuk berifkir. Mengapa kamu hidup di Indonesia, ada minyak, dan sebagianya karena ingin diberikan bagi penduduknya tetapi mengapa tidak sampai. Nah kalau dengan krisis ini tidak sampi juga pesannya ke kalian jadi mesti (dengan) apalagi.
27) IIBF mengajarkan untuk giving minimal 10 persen. Namun kondisi seperti ini sepertinya bisa terlampaui, adakah batasan maksimal yang boleh kita keluarkan? Pembahasan 4 faktor yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis yang utama itu adalah leadership. Memimpin disaat krisis itu beda dengan dalam keadaan baik-baik saja.
28) Intrumen memimpin itu banyak tetapi instrument memimpin di saat krisis itu ada tiga, goalnya harus jelas, gunakan nalar, dan harus bijak. Goal kita ini hidup tetapi ketika dihadapkan pada keadaan masyarakat yang begitu susahnya, begitu sulitnya, sehingga ayat, kalau ayat albalad itu hidupnya kasat mata hari ini, dihari kelaparan. Di satu sisisi kita bicara tentang bisnis itu mesti seketat-ketatnya, namun ketika melihat keadaan masyarakat itu seharunya itu kita se-herois-heroisme dalam mengambil keputusan (bersedekah).
29) Artinya hari ini kita harus bijak. Dengan karyawan misalnya di satu sisi kita tidak ingin menjadi hutang namun disisi lain jangankan karyawan orang lain saja kita pikirkan makannya bagaimana. Hidup Cuma sekali. kita punya iman dan strategi. Sedekah itu adanya iman, bisnis itu strategi di sisi yang lain. Seandainya anda tidak bisa dapat dua-duanya pastikan imannya pasti punya.
30) Banyak peluang-peluang yang akan kita bahas namun itu harus di bahas secar bijak. Gelombang krisis yang diperlihatkan ke kita itu banyak, seperti gelombang kekosongan barang yang harus disikapi, gelombang naiknya harga-harga yang harus disikapi, gelombang keruntuhan korporasi juga harus disikapi. 1998 ada BPPN itu untuk ngurusi koproasi bukan umkm. Gelombang jatuhnya nilai mata uang. Banyak gelombang, disatu sisi itu economy disaster tetapi di sisi lain ada peluang bagi orang-orang yang memiliki informasi.
31) Keadaan hari ini menimpa siapa saja meskipun masing-masing tidak sama. Tetapi secara garis beras semua berimbas pada bisnis dan perusahaan kita. Diatas segalanya kita perlu mengedapankan rasa syukur. Di tengah kesulitan dan ketidak pastian ini yang menimpa siapapun yang umumnya membuat orang takut tetapi karena sangat sedikit disaat krisisn begini memiliki sahabat, keluarga yang bisa diajak bicara seperti di IIBF.
32) Mari bergandeng tangan, yang punya punya produk, yang punya jaringan, yang punya kelebihan kapital bisa saling di sinergikan, saling membantu, cross potensial. Bukan hanya soal beli dollar atau emas, tetapi harus ikut berfikir mungkin sedikit berisiko namun akan membuat membuat ekonomi bergerak, missal dengan menginvestasikan ke produk/usaha teman-teman kita.
33) Kalau setiap keputusan yang kita ambil selalu kita dipenuhi dengan keimanan maka krisis itu akan dipenuhi keindahan.
34) Kalau biasanya kita berfikir, hari ini kita harus sungguh-sungguh berifikir. Kalau biasanya hanya berusaha maka hari ini kita harus sungguh-sungguh berusaha. Kalau biasanya kita yakin, saat ini kita harus sungguh-sungguh yakin. Maka berfikirlah dengan sungguh-sungguh berusahalah dengan sungguh-sungguh berusaha, yakinlah dengan sungguh-sungguh yakin. Kita punya Allah kita akan memenangkan krisis ini.
Di rangkum oleh
Ahmad Nursodik
Tambahan:
Memperkenalkan EiduPay
35) Dalam dunia digital, ekonomi di masa depan, akan sangat ditentukan oleh siapa yang memegang data. The new oil is data. Mengapa Alibaba dihargai 3rb triliun rupiah? Bahkan lebih tinggi dari APBN kita. Salah satunya karena data yang dia miliki. Dari mana barang bergerak. Siapa yang membeli. Profilenya bagaimana. Berapa banyak transaksi perhari, dan masih banyak lagi.
36) Coba perhatikan, mengapa tiba-tiba di gang-gang ada perusahaan logistic? karena mereka punya data, tahu dimana titik-titik orang akan mengirim barang, tahu dimana orang-orang yang suka beli semua mereka kuasai.
37) Mereka yang kuasai ecommers, kuasai system pembayaran. Mereka tahu prilaku orang beli, berapa banyak transaksintya, produknya apa saja. Kalau ada teman jualan laris di ecommers, tiba-tiba hilang diganti produk lain, itulah data yang mereka kuasai. Kalau kalian tidak kuasi sedang competitor lebih tahu bisnis anda dari pada anda sendiri, bisnis anda akan menjadi milik orang lain.
38) dalam kerangka itulah pengusaha indonesia, wabil khusus iibf harus mulai berfikir bagaimana bisa mengakses data itu, bisa mengetahuinya. Salah satunya masuk melalui system pembayaran. Pada 11 maret 2020 kita mendapat kabar bahwa permohonan izin sebagai penerbit uang elektronik dan transfer dana di setujui. Inilah babak baru perjuangan IIBF dan gerakan beli Indonesia kedepan.
39) Eidupay akan memperkuat diri dalam hal pengiriman dana. Tranfer dan payment. Ada 90 Jt orang Indonesia tidak memiliki rekening, inilah kita dorong terbangun keuangan inklusif sebagai platform andalan anak bangsa. Remitansi pasarnya besar pertahun mencapai 210 triliun.
40) Agenda strategi dari eidupay ditahun pertama ini adalah menyiapkan diri agar bisa digunakan di 1,6jt outlet seluruh Indonesia yang sudah terhubung dengan system pembayaran, juga bisa digunakan dalam international remittance, serta membuka jaringan outlet LKD di seluruh Indonesia. Kalau ovo, gopay, linkAja perang di kota, kita berharap kawan-kawan IIBF bisa ikut membantu dengan membuka outlet di daerah untuk pengiriman dan pencairan dana serta eidupay akan menggarap dunia Pendidikan (sekolah dan juga kampus).
41) Eidupay ingin mempromosikan dan mendorong platform teman-teman untuk muncul, banyak bisnis yang tumbuh dengan mengintegrasikan system pembayaran milik kita sendiri. Ditengah kesulitan kita diberikan kemenangan besar (oleh Allah SWT) untuk bekal perjuangan kedepan. Kita masuk dalam episentrum ekonomi. Ini adalah milik kita bersama, kalau dulu pakai orang lain, sekarang saatnya pindah.
42) Dunia itu berubah, ini sebuah revoluasi. Saat ini kita masuk revolusi industry 4.0. Revolusi itu adalah terjadinya perubahan cara hidup. Siap yang tidak mengikuti maka dia akan ketinggalan. Nah, IIBF memilih untuk masuk ke e-money ini, karena ini adalah jantung transaksi.
43) Kalau ini mulai digunakan di seluruh Indonesia sehingga kita memiliki data tentang behavior consumen sehingga kedepan bisa membantu merumuskan startegi bisnisnya kedepan.
44) Eidupay tidak akan melakukan crowd funding, namun ketika nanti waktunya tiba untuk IPO disanalah kita akan mengundang teman-teman IIBF untuk ikut memiliki.
- Blog Comments
- Facebook Comments