Terbaru

[Dari Kemenkominfo] Melihat Proyek Rp 50 Miliar Untuk Sejuta Domain .id

Rp-50-Miliar-Untuk-Sejuta-Domain-id
Penggunaan domain web .id (dot id) sepertinya akan menjadi salah satu fokus rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di tahun kerja berikutnya. Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara sendiri telah mengkonkonfirmasi bahwa memang dirinya berencana mengalokasikan dana Rp 50 miliar untuk menyediakan satu juta domain web .id secara gratis.
Anggaran Rp 50 miliar ini memang akan dimasukkan kedalam anggaran Kemenkominfo pada tahun 2017. Dengan adanya sejuta domain web .id yang akan dibagikan gratis tahun 2017, diharapkan banyak webmaster yang mau beralih dari domain dengan ekstensi .com ke .id. Dan jika proyek ini berhasil, diharapkan nantinya biaya yang dikeluarkan akan bisa menghemat penggunaan bandwith internasional, dengan catatan server websitenya juga di Indonesia.

Manfaat Domain .id Menurut Rudiantara

Menurut Rudiantara, ada banyak manfaat dan benefit yang bisa diperoleh jika domain web .id semakin banyak dipakai oleh para pengguna. Manfaat pertama adalah kecepatan. Menurut pria kelahiran Bogor, 3 Mei 1959 ini karena penggunaan domain .id dan hosting server berasal dari dalam negeri, maka sebuah website atau situs akan lebih cepat untuk diakses.


Manfaat kedua menurut Rudiantara yaitu terkait penghematan. Ya, seperti disebutkan sebelumnya bahwa dengan penggunaan domain web .id ini maka akan terjadi penghematan biaya dari bandwidth internasional. Menurut pria yang kerap disapa Chief RA itu bandwidth internasional memang akan masih dipakai saat seseorang dari luar mengakses situs-situs dalam negeri, namun menurutnya mayoritas transaksi tetap akan terjadi di dalam negeri.

Namun Benarkah Bisa Menghemat Bandwidth?

Beberapa pihak ada yang masih meragukan bahwa domain .id bisa menghemat bandwidth. Menurut mereka tidak sesederhana itu untuk menyatakan bahwa domain .com dan domain berakhiran lainnya pasti dilakukan ke luar negeri. Terkadang, “pencarian” DNS itu bisa dilakukan pada local cache saja, tergantung situasi dan kondisinya.


Penghematan bandwidth yang dimaksud mungkin teorinya akan terjadi saat resolving DNS, yaitu ketika sistem melakukan “pencarian” lokasi sesungguhnya dari situs tersebut. Maka jika diakses dari dalam negeri, resolving DNS untuk alamat .id seharusnya sepenuhnya di Indonesia. Penghematan yang lebih besar bisa saja terjadi ketika konten juga di-hosting di Indonesia.
Namun dengan makin maraknya teknologi berbasis cloud, termasuk untuk layanan content delivery network, lokasi konten menjadi sesuatu hal yang tidak pasti. Bisa jadi dengan layanan komputasi awan itu, konten yang diinginkan berada di luar negeri atau, bisa juga terjadi kasus bahwa cloud tersebut sudah memiliki server lokal, demi mengejar kecepatannya.

Domain Paling Berkembang Se-Asia Pasifik

Menurut Lembaga pengelola nama domain internet Asia Pacifik (APTLD), pada periode September 2014, domain dengan nama web .id (dot id) tercatat sebagai domain yang paling berkembang di kawasan Asia-Pasifik. Selama periode September tersebut, domain .ID tercatat mengalami pertumbuhan sebesar empat persen.  Angka ini sudah cukup untuk mengungguli domain .IR (Iran) dengan pertumbuhan 2,3% dan .MY (Malaysia) sebesar 2,2%.
Memang secara keseluruhan dan penghitungan total, domain .CN (Tiongkok) masih mendominasi jumlah penggunaan domain. Namun dari persentase, .CN sebenarnya hanya mengalami pertumbuhan sebanyak 1,3%. Pertumbuhan domain .id pada periode September 2014 ini menurut Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Bidang Sosialisasi dan Komunikasi, Sigit Widodo disebabkan oleh animo masyarakat yang tinggi untuk mendaftar. Sejak peluncurannya 17 Agustus 2014 kemarin, sudah lebih dari 6.000 domain .ID didaftarkan.
Dari peningkatan pertumbuhan ini, domain .id ini kini tercatat sebagai domain .ID terbanyak nomor empat setelah co.id, web.id, dan sch.id. Diprediksi oleh Sigit, domain website .id ini akan naik ke posisi kedua dalam waktu kurang dari satu tahun, jika ditilik dari perkembangan yang ada.
Prediksi Sigit ini tentu berdasarkan fakta tren di negara-negara lain yang memperlihatkan domain tingkat tinggi umumnya ada di peringkat pertama atau kedua setelah nama domain tingkat dua dikomersilkan. Jadi berdasarkan tren tersebut, menurut Sigit domain .id akan jadi domain kedua terbanyak setelah co.id dan mungkin menjadi peringkat pertama dalam dua tiga tahun mendatang.

Sigit menambahkan, dalam tiga tahun terakhir ini domain .id telah tumbuh pesat hingga dua kali lipat. Meski masih banyak yang mengatakan untuk daftar domain .id ini ribet karena harus melampirkan identitas, namun dari angka pertumbuhan  yang ada bisa dimaknai bahwa masyarakat sudah mengerti benefit menggunakan nama domain .id dan kebutuhan untuk menjaga identitas .

YOUNG CORPORATIOS @ Support By Templateism.com Copyright © 2020

  • ycorp_
  • YNGcrps
Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.